PMT Gizi Buruk Diduga Ditenderkan

BA'A, PK -- Pemerintah Kabupaten Rote Ndao diduga menenderkan pengadaan bahan makanan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak yang menderita gizi buruk dan gizi kurang. Padahal sesuai Juknis Gubernur NTT, PMT ditangani oleh Puskesmas.

Selain PMT ditenderkan, PMT juga baru mencakup penderita yang terdata di Dinas Kesehatan setempat tahun 2007. Bantuan sosial untuk orang tua yang anaknya terkena gizi buruk dan gizi kurang, juga belum ada realisasi.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang, menyebutkan, pengadaan bahan makanan untuk balita gizi buruk di Rote ditangani oleh Toko Herodi. Padahal sesuai Juknis Gubernur NTT, PMT, mulai dari pengadaan bahan makanan sampai distribusi kepada penderita, ditangani langsung oleh Puskesmas. Namun, saat ini, belanja makanan langsung ditangani oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao.

Sementara itu, PMT yang telah berjalan selama dua pekan sejak, yakni Senin (17/3/2008), hanya berupa susu, beras, kacang hijau, telur dan minyak bimoli. Sedangkan uang untuk membeli sayur dan minyak tanah tidak ada.

Sesuai Juknis Gubernur NTT tentang Penanganan Gizi Buruk dan Gizi Kurang, PMT meliputi sembako, minyak tanah dan uang belanja sayur-sayuran, termasuk dana untuk pengepakan dan distribusi makanan.

Informasi lainnya menyebutkan bahwa masih terjadi pro dan kontra di kalangan eksekutif dan legislatif tentang penatapan status KLB gizi buruk di Rote. Pihak yang tidak setuju KLB beralasan bahwa penetapan status KLB bernuansa politis. Sebab, dari 14 ribu lebih balita, yang meninggal baru lima orang dan belum mencapai 10 persen sehingga penetapan status KLB tersebut tidak pas.

Kondisi inilah yang mengakibatkan dana untuk penanganan penderita gizi buruk dan gizi kurang di kabupaten itu belum juga dicairkan. Didiuga, makanan yang diadakan oleh Toko Herodi pun masih hutang. Dana tak terduga Rp 700 juta yang dinyatakan untuk KLB sampai saat ini belum cair.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao, dr. Jonathan Lenggu yang dihubungi di Kantor Bupati Rote Ndao, Kamis (27/3/2008), membantah dugaan PMT ditenderkan, "Pemerintah ada uang, tapi saat ini belum semua balita dilayani melalui PMT. Dan, kita juga tidak melakukan tender. Yang ada, kami titip uang di pengusaha untuk belanja," kata Lenggu.

Ditanya soal jumlah dana yang sudah cair untuk penangulangan gizi buruk dan gizi kurang di Kabupaten Rote Ndao, Lenggu mengakui baru Rp 100 juta. "Baru Rp 100 juta yang cair. Ini karena APBD kita belum ditetapkan," katanya.

Sementara itu, Kabag Sosial, Drs. Yulius Tulle yang ditemui belum lama ini mengaku baru memberikan bantuan kepada belasan kepala keluarga di Rote Tengah dan di Pulau Ndao. (iva)


Korban Gizi Buruk Yang Meninggal di NTT:

* - 18 November 2005: 52 anak balita
* 2005 - 17 Juli 2006: 70 anak balita
* - 10 September 2007: Tiga balita di TTU
* Januari - 19 November 2007: 16 balita di RSU Kupang
* Januari - Maret 2008: Lima balita di Rote Ndao
Sumber: Dokumentasi Pos Kupang

Link http://www.indomedia.com/poskup/2008/03/29/edisi29/utama_2.htm

Posted in Label: |

0 komentar: