Atasi Masalah Gizi, Bangun Sentral Pelatihan

WAIKABUBAK, PK--Kepala Dinas Kesehatan dan Sosial Kabupaten Sumba Barat Daya, dr. Soleman D Poety, mengatakan, untuk menangani kasus gizi buruk perlu ada kebijakan bersama pemerintah dan DPRD menganggarkan biaya membangun sentral pelatihan tenaga medis. Dengan demikian paramedis memiliki bekal pengetahuan cukup serta tepat memberi penanganan saat turun ke lapangan.

Soleman mengatakan itu saat dihubungi Pos Kupang, Selasa (24/6/2008). Dikatakannya, selama ini penanganan gizi buruk atau kurang dipercayakan sepenuhnya kepada rumah sakit dan puskesmas. Dengan demikian, pola penanganan yang diberikan berbeda sesuai kemampuan masing-masing tenaga medis, baik di puskesmas maupun di rumah sakit.

Hal itu sangat sulit untuk mengukur keberhasilan. Selama ini, tenaga medis yang turun kurang dibekali pemahaman sehingga hasil yang diperoleh juga tidak maksimal. Karena itu sangat diharapkan pengertian baik seluruh komponen masyarakat daerah untuk mendukung gagasan pembangunan gedung sentral pelatihan tenaga medis untuk penanganan gizi kurang seperti di Kabupaten TTS. TTS menjadi pilot project di daratan Timor dalam hal penanganan gizi buruk.

Soleman mengatakan, pola penanganan gizi kurang sebagaimana terjadi selama ini belum maksimal. Dia mencontohkan, pola pemberian bahan makanan tambahan seperti biskuit, susu dan lainnya sangat rentan terhadap masyarakat bila mengonsumi lalu timbul efek samping seperti bisul, batuk dan lainnya. Di satu sisi dapat dipahami ada perubahan dalam kondisi tubuh yang mengarah ke penyembuhan. Tapi di sisi lain masyarakat takut mengonsumsi akibat munculnya gejala-gejala baru paskah konsumsi makanan tambahan tersebut.

Karena itu Soleman menyarankan agar pola pemberian bahan makanan tambahan sebaiknya dialihkan ke makanan lokal sesuai kondisi masyarakat setempat sehingga warga tidak ragu mengonsumsinya. Dia tengah berusaha membangun kerja sama berbagai pihak untuk merealisasikan pembangunan gedung sentral pelatihan tenaga medis itu. (pet)

Pos Kupang 28 Juni 2008, halaman 18

Posted in Label: |

0 komentar: