4 Bocah TTU Menderita Kwashiorkor dan Marasmus

KEFAMENANU, PK -- Empat bocah di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) menderita gizi buruk tingkat berat jenis marasmus (kekurangan asupan zat karbohidrat) dan kwashiorkor (kekurangan asupan zat karbohidrat dan protein). Sempat dirawat di RSUD Kefamenanu selama dua pekan, kini empat bocah itu sedang menjalani perawatan pemulihan di Panti Rawat Gizi di Bitefa, Kecamatan Miomaffo Timur.

Direktur RSUD Kefamenanu, dr. Hartono, yang dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Sabtu (9/8/2008) petang, membenarkan.

"Ada bocah kakak dan adik, dari satu keluarga, sama-sama menderita marasmus dan kwashiorkor. Kwashiorkor itu gizi buruk tingkat paling akut. Badan mereka sampai bengkak-bengkak dan kulit mengelupas. Orang awam bilang sakit beri-beri. Penyakit ini terjadi karena kekurangan asupan zat karbohidrat dan protein dalam jumlah banyak," katanya.

Sebelum ke panti rawat gizi, empat bocah itu dirawat di RSUD Kefamenanu untuk menyembuhkan komplikasi penyakit akibat kekurangan gizi buruk.

Kepala Panti Rawat Gizi Bitefa, dr. Lambert Tokan yang dihubungi terpisah, Sabtu (9/8/2008), membenarkan. "Empat bocah ini saya temukan saat sedang tugas jaga di RSUD Kefamenanu. Setelah dirawat selama dua pekan, mereka dibawa ke panti ini untuk menjalani pemulihan gizinya," jelas Tokan.

Empat bocah penderita gizi buruk, rinci dr. Tokan, yaitu Thomas Khabal, usia 5 tahun lebih namun berat badannya hanya 8,2 kilogram, menderita marasmus. Florentina Poli (5 tahun/70 bulan) dengan berat badan hanya 11,2 kilogram, juga menderita marasmus. Marianus Eko (19 bulan), menderita marasmus dan kwashiorkor, dan kakaknya, Aldo Eko (6 tahun) menderita kwashiorkor.

"Yang paling parah itu Aldo Eko, tubuhnya sampai mengalami edemi (pembengkakan). Bahkan seluruh kulit tubuhnya mengelupas. Saya prihatin sekali melihatnya," jelas dr. Tokan.

Tentang persediaan makanan dan obat-obatan, dr. Tokan mengatakan stok obat dan makanan masih mencukupi. "Setiap pekan kami mendapat bantuan dari Dinas Kesehatan Kabupaten TTU," katanya.

Hanya Makan Ubi
Yusintus Eko (40), ayah dari kedua bocah yaitu Aldo Eko dan Marianus Eko, mengakui kedua anaknya tidak terurus dan kekurangan gizi karena panen tahun ini gagal. "Anak saya memang tidak mendapat makanan yang cukup karena tahun ini kami gagal panen. Sehari Cuma makan dua kali. Itu pun cuma makan ubi," kata Yusintus, warga asal Desa Napan, Kecamatan Miomaffo Timur, dekat perbatasan Districk Oecussie (Timor Leste).

Ny. Yosefina Lelan, ibunda dari bocah Florentina Poli, mengaku anaknya sempat dirawat di RSUD Kefamenanu. "Tahun ini kami gagal panen karena tanaman jagung diserang hama belalang. Kami kekurangan makanan. Anak-anak cuma makan seadanya saja," keluh Ny. Lelan. (ade)

Pos Kupang edisi Seni, 11 Agustus 2008 halaman 1

Posted in Label: |

0 komentar: