Bank Dunia: Cadangan Pangan Indonesia Kritis

Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia memperingatkan bahwa cadangan pangan Indonesia berada dalam titik terendah sehingga bisa menjadi masalah serius jika tidak diatasi sejak awal.

"Cadangan pangan berada di titik terendah itu terjadi di seluruh dunia, saya sudah bilang pada Juni 2007 lalu, itu menjadi warning (peringatan) untuk kita," kata Deputi Menko Perekonomian Bayu Krisnamurthi di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan, cadangan pangan dunia turun hampir separuh yang kemudian menyebabkan kenaikan harga pangan pada saat ini.

Menurut dia, kenaikan harga pangan dunia juga diperparah dengan kondisi pasar keuangan dunia (pasar uang dan pasar modal) yang tidak terlalu menggembirakan karena suku bunga global (khususnya) di AS yang sangat rendah.

Dengan kondisi seperti itu, saat ini banyak sekali investor yang beralih ke pasar komoditas, sehingga yang banyak bergerak adalah "paper market" (bursa berjangka) dari komoditas.

"Ini menurut saya adalah situasi baru yang terjadi dalam 20 tahun terakhir. Ini saya kira harus direspon oleh seluruh pengambil kebijakan di dunia termasuk Indonesia. Kita belum memutuskan apa yang akan kita lakukan untuk meredam dampak negatif dari fluktuasi yang diakibatkan oleh spekulasi dan bergeraknya paper market dari komoditas. Ini yang sedang kita cari bersama-sama," katanya.

Menurut dia, dalam waktu tidak terlalu lama jika harga minyak kelapa sawit (CPO) dan kedelai terus naik maka konsumennya tidak akan kuat membeli.

"Ini yang jadi problem bagi semua, dan saya kira ini akan direspon oleh semua," katanya.(*)

http://www.antara.co.id/arc/2008/3/4/bank-dunia-peringatkan-cadangan-pangan-indonesia-kritis/

Posted in Label: |

1 komentar:

  1. Agus Wijianto Says:

    Ngawurr Saja,
    minyak sawit sekarang gak laku kok di bilang semakin mahal.

    yang bener tu, para petani sawit bakalan gak bisa beli makanan kalau harga sawit masih ke'ok kayak gini.