Balita Gizi Buruk Tolak Masuk Panti Rawat Gizi

KEFAMENANU, PK-- Memasuki bulan Januari 2009, balita penderita gizi buruk di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), tidak ada yang masuk ke Panti Rawat Gizi (TFC) Bitefa di Miomaffo Timur. 

Kasus 'menghilang'-nya balita gizi buruk ini sudah terjadi sejak pekan kedua bulan Desember 2008 lalu. Beberapa balita gizi buruk yang hendak dibawa petugas, ditolak orang tuanya dengan alasan hendak merayakan pesta Natal 2008 dan Tahun Baru 2009.

Demikian Nobertus Ratrigis, petugas Panti Rawat Gizi Bitefa, ketika dihubungi di Kefamenanu, Minggu (4/1/2009) siang. 

"Sekarang di Panti Rawat Gizi tidak ada satu pun balita gizi buruk. Ini sudah terjadi sejak pekan kedua Desember 2008 lalu," jelas Ratrigis. 

Dikatakannya, akhir bulan November 2008 lalu, pihaknya masih merawat 12 balita penderita gizi buruk. Lalu memasuki minggu kedua Desember 2008, para balita sudah sembuh dan mencapai berat badan normal.
Selanjutnya, kata Ratrigis, beberapa petugas dan bidan desa melakukan pelacakan ke sejumlah dusun, desa dan kelurahan. "Kami menemukan beberapa balita penderita gizi buruk. Ketika petugas membujuk untuk membawa balita ke Panti Rawat Gizi, orang tuanya menolak. Alasannya mereka hendak merayakan pesta Natal 2008 dan Tahun Baru 2009 secara bersama-sama di rumah," jelas Ratrigis.

Meski demikian, lanjutnya, petugas tetap melakukan pelacakan dan mendokumentasi identitas dan kondisi target balita. "Nanti pekan ini baru kami melakukan evakuasi balita penderita buruk ke Panti Rawat Gizi. Itu sudah komitmen kami," katanya.

Ditanya tentang dana operasional, Ratrigis mengatakan masih ada dan mencukupi untuk beberapa bulan ke depan. Dana operasional itu untuk membeli makanan, minuman serta pengadaan obat-obatan dan vitamin maupun untuk honor petugas dan perawat. "Tidak ada masalah dengan dana operasional. Semuanya masih ada dan cukup untuk beberapa bulan ke depan," katanya lagi.

Tentang total jumlah penderita gizi buruk yang sempat dirawat di Panti Rawat Gizi Bitefa sepanjang bulan November 2007 hingga November 2008, Ratrigis menyebut 126 balita gizi buruk. Rinciannya 2 balita menderita marasmus-kwashiorkor, 1 balita menderita kwashiorkor, 19 balita menderita marasmus, 56 balita menderita gizi buruk dan 48 balita lainnya menderita gizi kurang.

Catatan Pos Kupang, total balita penderita gizi buruk di Kabupaten TTU sampai November 2008 menjadi 882 balita penderita gizi buruk dari total balita di TTU sebanyak 20.187 balita yang menjalani penimbangan badan di Posyandu.

Jumlah kasus gizi buruk di TTU tahun 2008 menurun drastis jika dibandingkan tahun 2007 lalu. Sejak bulan Januari - Juni 2007, sebanyak 1.178 balita (6,2 persen) dari total 17.782 balita yang ditimbang di posyandu, diindetifikasi mengalami gizi buruk. Sedangkan 6.583 (34,8 persen) balita mengalami gizi kurang, 10.008 (52,9 persen) balita menyandang status gizi baik dan sisanya 13 orang (0,07 persen) balita menyandang status gizi lebih. (ade)

Pos Kupang 6 Januari 2009 halaman 15

Posted in Label: , |

0 komentar: