Tahun 2008, Pasien DBD Terbanyak Di RSU Kupang
Posted On 15 Januari 2009 at di 00.43.00 by JawapogoKUPANG, PK -- Selama kurun waktu tiga tahun  terakhir, jumlah  pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di RSU WZ Johannes Kupang selama tahun 2008 sebanyak 296 orang, dua orang diantaranya meninggal. Sedangkan  tahun 2006, jumlah pasien DBD yang dirawat  257 pasien, empat orang meninggal. Tahun 2007 dirawat 269 orang pasien DBD, enam orang diantaranya meninggal. 
Demikian berdasarkan data rekam medik yang diperoleh Pos Kupang di RSUD Prof. Dr. WZ Johannes Kupang, Rabu (7/1/2009).
Data ini menyebutkan dua pasien DBD  meninggal, masing masing atas nama Asti Mere ( 4 tahun), warga RT 7/RW 03, Kelurahan  Oebufu, meninggal Sabtu (1/3/2008).  Pasien lainnya, Marleni Koehua, warga Kupang Barat, Kabupaten Kupang, meninggal Minggu (6/4/2008).
Sementara pasien diare yang dirawat selama tahun 2008 sebanyak 706 pasien, enam orang diantaranya meninggal dunia. Enam pasien  diare  yang meninggal tersebut, antara lain Rambu Keke (4 tahun), warga RT 01/RW 01, Kelurahan Oepura. Berikut,  Marion Lay (11 bulan)  warga Kelurahan Lasiana, dan  Eflin Ndolu (1 bulan) warga Oepoi, Kelurahan Kelapa Lima. Pada tahun 2007 pasien  diare yang dirawat  sebanyak 532 pasien, 12 diantaranya meninggal dunia.
Pasien gizi buruk dalam kurun waktu tiga tahun terakhir selama tahun 2008 terjadi penurunan jumlah pasien yang dirawat yakni 79 pasien, empat orang diantaranya meninggal dunia.
Sementara tahun 2006 pasien gizi buruk yang dirawat sebanyak 116 orang,  16 diantaranya meninggal dunia. Sedangkan tahun 2007, ada  110 pasien dirawat, 16 diantaranya meninggal dunia.
Dr. Frans Taolin, Sp.A, yang ditemui di RSU WZ Johannes- Kupang, Rabu (7/1/2008), menjelaskan untuk mencegah  DBD sangat diperlukan kesadaran warga akan kebersihan lingkungan rumahnya. 
Menurut Taolin, salah satu sumber penyakit DBD itu berada di lingkungan rumah, seperti di tempat-tempat sampah, tempat  genangan air dan tempat penampungan air, antara lain kaleng- kaleng bekas, tempayan, dan drum. 
Upaya pencegahan  yang harus dilakukan adalah melakukan  gerakan tiga M Plus (Menutup, Menguras, Mengubur dan  menggunakan obat anti nyamuk seperti obat nyamuk bakar atau obat nyamuk cair). Sedangkan  mencegah terserang diare yakni menjaga kebersihan makanan dan mencuci tangan  sebelum makan.
"Hal  sederhana yang harus dilakukan para orangtua adalah memotong kuku jari tangan anaknya yang panjang. Sebab, salah satu sumber penyakit juga bisa berasal dari kotoran yang melekat pada kuku anak-anak. (den)