Puskesmas Pasir Panjang Rawat 9 Pasien Diare

KUPANG, PK -- Sembilan pasien penderita diare dan satu pasien gizi buruk komplikasi diare, Senin (12/1/2009), menjalani perawatan medis di Puskesmas Rawat Inap, Kelurahan Pasir Panjang. 

Hal ini disampaikan salah satu petugas medis yang tidak bersedia namanya dikorankan, saat ditemui di puskesmas itu, Senin (12/1/2008). Petugas itu mengatakan, selama pekan pertama Januari 2009, banyak pasien diare, gizi buruk dan pasien yang dicurigai (suspek) deman berdarah dengue (DBD) serta pasien yang positif terserang DBD menjalani perawatan di puskesmas itu.

Namun ketika diminta data jumlah pasien yang terserang tiga jenis panyakit itu, petugas medis itu menolak. "Pak wartawan, kami mohon maaf. Data dapat dikeluarkan bila kami mendapat izin dari kepala puskesmas. Keputusan ini telah menjadi kesepakatan bersama. Kami tidak bisa memberikan data, " kata petugas itu. 

Hal senada dikatakan Kepala Ruangan Perawatan Anak, Zevanya Kamengmau, saat ditemui di puskesmas itu. "Kami tidak bisa memberikan data tanpa izin kepala puskesmas. Kalau ada izin, kami pasti bantu Pak Wartawan," katanya. Kepala Puskesmas, Iviane Luanlaka, ketika hendak ditemui tidak berada di ruang kerjanya. 

Bastian Feoh, kakek penderita gizi buruk, Risal Rihi (1,6 tahun), warga RT 28/RW 07, Kelurahan Lasiana, saat ditemui di ruang perawatan B, Puskesmas Pasir Panjang, kemarin, mengatakan, Risal baru dibawa ke puskesmas. Selama ini dia hanya berobat di Pustu Oesapa. Namun selama berobat di pustu itu, tubuhnya tidak mengalami perubahan. "Selama lima hari sejak sakit, Kamis (8/1/2009), Risal dirawat di rumah. Namun karena kondisi tubuhnya terus memburuk kami membawa dia ke puskesmas. Setelah ditimbang petugas medis, berat badannya hanya enam kilogram," katanya.

Pantauan Pos Kupang di ruang Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSU Prof. Dr. WZ Johannes Kupang, Senin (12/1/2009), terdapat enam orang anak dan tiga orang dewasa penderita diare yang masih menjalani perawatan. Jeremias Tampani, orangtua pasien diare Yemri Fitriani Naklui, warga RT 16/ RW 08, Desa Retraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, saat ditemui di IRD, Senin (12/1/2009), menjelaskan, anaknya terserang diare sejak akhir Desember 2008 lalu. 

"Sejak sakit kami membawa Yemri, berobat di Puskesmas Oekabiti. Yemri juga menjalani rawat inap di Puskesmas Oekabiti, Minggu (4/1/2009). Namun setelah dirawat selama dua hari, Rabu (6/1/2009), atas kesepakatan keluarga Yemri dibawa kembali ke rumah," katanya. (den)

Pos Kupang 13 Januari 2009 halaman 3

Posted in Label: |

0 komentar: