Warga di Watunggelek Minum Air Kali

LABUAN BAJO, PK --Warga Dusun Handel dan Dusun Tana Dereng, Desa Watunggelek, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), sejak puluhan tahun lalu sampai sekarang masih mengonsumsi air Kali/Sungai Wae Mese.

Pantauan Pos Kupang, Kamis (31/7/2008) sore, warga di dua wilayah itu berbondong membawa jerigen untuk menimba air di sungai. Air sungai yang diambil selain sebagai tempat mandi dan cuci, juga digunakan ternak kerbau untuk berkubangan. Karena kesulitan air bersih, mereka terpaksa mengambil langsung air sungai disepanjang daerah aliran sungai/DAS. Ada yang ambil langsung, dan ada juga yang membuat kubang/lubang kecil agar terjadi resapan air kemudian diambil untuk kebutuhan air bersih.

Beberapa warga Dusun Handel, masing-masing Gabriel Jahan, Muhamad Pikarto, Theresia Tenang dan Anselmus Pance, mengaku selama ini mereka hanya memanfaatkan air sungai Wae Mese sebagai tumpuan hidup. Namun dari segi kesehatan air itu tidak layak konsumsi.

Gabriel Jahan menjelaskan, masalah air bersih di kampung itu sudah berlangsung sejak kampung ada namun belum ada perhatian pemerintah setempat mengenai kondisi tersebut. Tapi warga juga tetap tidak mempersoalkan.

"Kami di sini tidak dapat menikmati air bersih. Dari pada mencari di tempat yang jauh terpaksa air sungai yang juga sebagai kubangan kerbau diambil untuk air minum. Habis mau cari dimana lagi," kata Jahan.


Dia mengatakan, beberapa waktu lalu ada upaya Pater Waser untuk masukan air ke dusun itu namun terdapat beberapa hambatan sehingga dibatalkan.

Warga lainnya, Muhamad Pikarto dan Theresia Tenang ditemui terpisah mengatakatan hal yang sama. Menurut Pikarto, di wilayah itu sulit ditemukan sumber air kecuali sumber air di Mbuhung tapi belum dimanfaatkan.

"Kami sudah biasa ambil dan minum air kali sehingga tidak ada dampak seperti sakit dan lainnya," ujar Pikarto dan Tenang.
Anselmus Pance, warga Dusun Tana Dereng mengeluhkan kondisi air minum di dusun itu. "Kami dan warga di Handel sampai sekarang minum air kali. Air ini juga dipakai ternak untuk berkubang namun apa boleh buat kami harus memanfaatkan," kata Pance.

Kepala Dusun Handel, Ahmad Hasan ditemui di kediamannya, mengaku sejak lahirnya kampung ini warga sudah konsumsi air sungai meski kerbau dan sapi sama-sama gunakan air itu.

Dia menyebutkan, jumlah warga dusun sebanyak 64 kepala keluarga (KK) dengan 233 jiwa. "Semua warga minum air kali namun bersyukur tidak terjadi kejadian seperti diare dan penyakit lainnya. "Kami berharap pemerintah terutama dewan setempat memperhatikan masalah ini tapi cuma janji kosong. Kalau butuh rakyat datang dan beri janji muluk," ujarnya. (yel)

Pos Kupang 2 Agustus 2008, halaman 16

Posted in Label: , |

0 komentar: