Tokoh Agama Berperan Bangun Ketahanan Pangan

MAUMERE, RABU - NTT Food Summit membuka ruang bagi berbagai pihak untuk bersama-sama membangun ketahanan pangan di NTT. MGr. Petrus Turang, Uskup Kupang, menyambut gembira atas dibukanya ruang bagi berbagai pihak, khususnya kelompok agama dalam pengembangan ketahanan pangan di NTT.

"Siapapun harus punya andil untuk membangun ketahanan pangan, pihak gereja telah memberikan pendampingan untuk pengembangan usaha tani dan pemenuhan pangan dan gizi dengan memperhatikan prinsip keadilan dan martabat untuk hidup dengan layak", jelasnya.

Pentingnya para tokoh keagamaan dan kepercayaan sebagai modal sosial yang berperan penting untuk mengatasi masalah rawan pangan di NTT juga disepakati oleh Dr. Tjuk Eko Hari Basuki, Kepala Pusat Kerawanan dan Ketersediaan Pangan Departemen Pertanian.

"Sangat penting untuk duduk bersama dan memetakan potensi dan manfaat yang diperoleh masing-masing pihak dalam pengelolaan secara bersama. Terlebih lagi tokoh agama memiliki peran penting di NTT ini." tambah Tjuk.

Tjuk mencontohkan di kawasan Gunung Kidul penanaman sayuran diatas pasir berhasil dilakukan dengan adanya kepercayaan, norma, kerjasama.

Saat ini masyarakat membutuhkan kepastian dari pemerintah untuk mendapatkan hak atas pangan. Turang menegaskan bahwa infra struktur fisik dan sosial harus dikembangkan secara efektif dan benar, agar potensi NTT dapat berkembang dengan optimal.

" Masyarakat membutuhkan dukungan untuk dapat menerapkan kearifan lokal benih lokal, bibit ternak lokal, adat-istiadat dan kepemilikan tanah lokal. Hal ini penting agar desa-desa di NTT tidak ditinggalkan oleh para pemudanya, karena kalau dibiarkan maka desa akan mati." tambahnya lagi

Saat ini di Sumba, dikembangkan keaneka ragaman tanaman dengan melibatkan masyarakat dan dan kelompok keagamaan. Tjuk menyatakan kemandirian pangan NTT perlu didasarkan pada pengembangan pangan lokal yang dimiliki NTT, karena keunggulan lokal punya ketahanan dan kearifannya sendiri-sendiri."Pertanian sudah seharusnya berbiaya rendah karena berdasarkan pada kelimpahan alam sekitarnya". (ALIANSI untuk DESA SEJAHTERA)

http://www.kompas.com/read/xml/2008/10/29/14355248/Tokoh.Agama.Berperan.Bangun.Ketaha
nan.Pangan

Posted in Label: |

0 komentar: